Alhamdulillah, setelah selama kurang lebih 9
bulan mengandung anak kami, bolak-balik dokter kandungan dan rumah sakit
akhirnya pada tanggal 08 Mei 2012 pukul 10:40 WITA anak kami yang pertama lahir
melalui proses persalinan secara sesar
yang cukup singkat namun penuh perjuangan, semua berjalan lancar tanpa
kekurangan sesuatu apapun. Alhamdulillah ibu dan anak dalam kondisi yang sehat
dan selamat.
Namanya “Keenand Athaya Ismail”. Setelah
sebelumnya sempat menyandang nama sebagai Aco (nama suku Bugis untuk anak
laki-laki yang belum mempunyai nama) selama kurun waktu 2 atau 3 hari
ya????agak lupa…karena orang tuanya masih bingung menentukan nama yang akan
disandangnya.
Tidak mudah ternyata untuk menentukan nama
yang disandang oleh anak kita. Nama yang akan disandangnya seumur hidup. Nama
yang mampu mewakili karakter dan doa atau harapan dari orang tua kepadanya saat
ia besar nanti. Ada beberapa kandidat nama yang telah disiapkan namun kami
masih tetap ragu dalam menggunakannya begitu juga dalam merangkaiankannya.
Hingga pada saat sebelum anak kami di Aqiqah (Aqiqah tanggal 17 mei 2012) kami
akhirnya memantapkan hati memutuskan
nama yang disematkan pada anak kami yaitu “Keenand Athaya Ismail”.
Pencarian nama ini agak sedikit sulit,
mengingat kami ingin yang terbaik untuk anak kami yang kami sebut dengan “anak
mahal” dikarenakan proses/usaha untuk mendapatkan dan melahirkannya yang
lumayan penuh dengan ‘perjuangan’. Saat
Kehamilan menginjak usia tujuh bulan dan kami sudah mengetahui jenis kelamin
sang jabang bayi maka pencarian nama pun segera dilakukan, suamiku malah sudah
membeli buku daftar nama-nama bayi, hingga ada temannya yang ngeledek dengan
kata-kata “emang mau bikin anak berapa banyak, koq beli buku nama setebal
kamus”. Kami mencari nama-nama anak dari berbagai sumber, tak terkecuali dari sang
Mbah Google. Dari beberapa sumber tersebut kami mendapatkan nama “Keenand” yang
katanya lebih ngepas untuk anak laki-laki, tulisannya juga sedikit keren, hehehehe
. setelah itu kami cari lagi arti nama itu yang antara lain:
1.
KEENAN (Gael –
Skotlandia) memiliki pengertian Sesuatu
Yang Unik.
2.
KEENAN berasal
dari bahasa British atau inggris yang artinya Sharp atau tajam/pandai.
Dari gabungan
arti nomor satu dan dua didapat arti : Keenan akan menjadi seseorang yang
unik dan tajam. Unik artinya berbeda dari orang – orang biasa, bukan secara
fisik, tapi secara talenta berani, be the one and only, dan tajam dalam hal intelektual
dan pemikiran =) Dan tentunya jadi orang yang bertanggungjawab dan sayang
keluarga
3.
Keenan (Jerman)= gagah berani; tajam.
4.
Kinan (Arab) = tempat anak panah.
5.
Kinan berasal dari bahasa jawa kuno yaitu kata
Ki dan Nan. Ki artinya sebutan bagi laki laki terhormat dan Nan artinya begitu.
Nama tersebut memiliki arti tersendiri
bagi kami sebagai orang tua yang pada intinya arti-arti dari nama tersebut
sangat bagus. Selain itu ada beberapa keunikan dari nama ini. Nama Keenand
sangat adaptif cukup nyaman dipakai dalam berbagai sebutan umur; Dik, Mas, Lik,
Om, Pakdhe, Kang, Mbah, bang. Juga cukup nyaman untuk berbagai profesi; Dokter
Keenand, Profesor Keenand, Jenderal Keenand
juga bisa.
Akhirnya
dari beberapa referensi tersebut kami
sepakat memberi nama ‘Keenand’. Kenapa memakai tambahan huruf ‘D’ di belakang?
Seperti kataku tadi namanya jadi sedikit ‘keren’ tanpa mengurangi makna dari
namanya
Nama Athaya menurut mbah Google dalam bahasa
Arab berarti Karunia/hadiah. Pemberian nama ini selain lebih islami juga karena
artinya yang begitu mendalam buat kami, karunia yang sangat kami tunggu-tunggu
kedatangannya.
Nama Ismail diambil dari nama ayahnya kebetulan
dari bahasa arab pula dan juga sekaligus nama salah seorang nabi kita. Harapan
orang tua semoga anak ini mampu atau
setidaknya mencontoh sifat para nabi kita.
Jadi kalau dirangkai-rangkai dengan penuh
konsentrasi dan penuh perhatian jadinya seperti ini “Keenand Athaya Ismail =
Laki-laki terhormat yang pemberani dan pandai pemberian dari Allah dan insya
Allah mempunyai sifat seperti nabi”..amiiinnn….i hope so…
Kenapa hanya terdiri dari tiga rangkai kata,
sedangkan hari gini gitu loh nama anak pada panjang-panjang semua. Kami
berfikir nama ini saja sudah terlalu panjang, ada 19 huruf, trus kalau anaknya
sudah sekolah trus ujian nasional kan repot buat ngebulat-bulatin hurufnya
hehehehe . Kami ingin biar gelarnya saja yang panjang bukan namanya. Ada
beberapa pujian atas nama tersebut tapi banyak juga cibiran yang cukup untuk
membuat senyum ini tersungging diantaranya:
1.
Begitu suami
memperkenalkan nama bayi keseantero teman BBMan nya tak berapa lama kemudian
bunyi nada tet..tet..pertanyaan dari si anu dalam bahasa manado “siapa ade’ pe nama
panggilan?? Trus dijawab sama suami ‘keenand (baca = kinan)’, trus dibalas lagi
kyapa depe nama rupa perempuan??hahahahaha…
2.
Ada teman dari
jauh yang telepon dan bertanya ‘nama anak kamu siapa?’ trus kujawab keenand
(baca = kinan)…dia bilang iihhh namanya
kayak nama perempuan, katanya mirip nama anak tetangganya.hehehehehe…
3.
Nenek dari
Makassar yang baru saja menghadiri acara aqiqah anak tetangga sepupuku dan nama
anak itu kebetulan “Athaya Kinanti” sehingga membuat nenek ikut bertanya-tanya
‘nak sebetulnya nama anakmu itu nama perempuan ato nama laki’?’…xixixixixeeee maksudnya
nek????
4.
Ada telepon dari
sepupu nanyain ‘nama anakmu siapa???
Trus ku jawab keenand (baca=kinan)…trus dia bilang kinan = kiri kanan
dong…hahahay....ada-ada saja
Selain mencari arti nama yang baik, merangkai
nama supaya arti dan bunyinya enak didengar juga merupakan kesulitan tersendiri.
Kalau saya bilang ada seninya sendiri. Begitu juga dengan nama panggilannya
kelak. Jangan sampai nantinya nama yang diberikan menjadi sumber ejekan,
terutama pada masa anak-anak. Padahal saya sudah sedemikian rupa memikirkan
bahwa dengan nama ‘keenand’ anakku insya Allah tidak akan punya nama ‘ejekan’
namun sesaat setelah dipublikasikan bermunculanlah nama-nama
ejekannya…hehehehe…
Namun inti dari pada itu semua adalah bahwa
suatu saat kelak ketika anak kita menanyakan
perihal pemberian namanya setidaknya
kita dapat memberikan penjelasan bahwa
nama yang kita berikan tersebut
merupakan doa dan harapan untuk masa depan anak-anak kita kelak…amiiinn.
Perbatasan Parepare-Barru, 15 Agustus 2012
pukul 09.56 pm setelah sholat tarawih.